Jumat, 21 Oktober 2016

[Resensi, Review Film] The Shawshank Redemption

Theatrical movie poster



Genre : Drama

Release Year : 1994
Director : Frank Darabont
Writer : Frank Darabont
Cast : Tim Robbins, Morgan Freeman, Bob Gunton, Clancy Brown




The Shawshank Redemption merupakan sebuah debut penyutradaraan bagi Frank Darabont yang juga berperan sebagai penulis naskah. Diadaptasi dari cerpen karangan Stephen King yang berjudul “Rita Hayworth And Shawshank Redemption”, film ini bercerita tentang seorang lelaki bernama Andy Dufresne (Tim Robbins) yang mendapatkan vonis 20 tahun penjara karena membunuh istri dan selingkuhannya pada suatu malam. Dalam pengakuannya, Andy bersikeras bahwa ia tidak melakukan hal tersebut dan mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Namun hakin tetap menyatakan ia bersalah dan mengirimnya ke sebuah penjara bernama “Shawshank Prison”. Disana, ia bertemu dengan Red (Morgan Freeman), seorang narapidana senior yang terkenal karena bisa mendapatkan apa saja untuk dijual. Pada akhirnya, mereka berdua menjadi sahabat. Apa yang terjadi setelahnya adalah perjalanan Andy dalam menjalani kehidupan nya di penjara.

Sebagai fans berat dan juga sahabat Stephen King, Frank Darabont sangat piawai dalam mengadaptasi cerpen dari King ini menjadi sebuah naskah film yang mampu membangun sebuah cerita dengan makna yang dalam. The Shawshank Redemption tidak seperti Papillon nya Franklin J. Schaffner yang banyak menampilkan sisi kekerasan dalam penjara. Terhitung hanya ada beberapa adegan kekerasan yang dapat dilihat di film ini. The Shawshank Redemption lebih merupakan sebuah film yang akan mengajarkan kita tentang menikmati hidup (tanpa maksud menggurui, tentunya)  lewat dua tokoh utama nya; Andy dan Red.



Walaupun jajaran cast nya tidak begitu ensemble-hanya Morgarn Freeman yang pada tahun itu termasuk kedalam aktor kelas atas-namun para cast dapat memberikan sebuah performance yang mumpuni untuk meningkatkan kualitas filmnya. Spotlight tentu ditujukan kepada Tim Robbins yang sangat menjiwai perannya sebagai pria salah tangkap. kita dapat melihat Andy yang terlihat sangat depresi, yang mampu diperankan dengan baik oleh Tim. Dan Morgan Freeman, aah... i always love his performance and his voice over, of course. Dengan suaranya yang khas, dan penjiwaan karakter yang baik pula yang pada akhirnya membuat ia mendapatkan nominasi Best actor in supporting role pada tahun itu. Keputusan Darabont dalam menggunakan suara emas Freeman sebagai voice over pada film ini merupakan keputusan yang sangat tepat, malah, justru, gua merasa kalo gaada voice over dari Morgan Freeman, film ini gabakal dapet rating 9.3 di IMDB atau 91% di tomat busuk.

            Durasi 2 jam 30 menit pada film ini sekiranya sangat pas menurut gua. Walaupun film ini berjalan dengan tempo lambat, yang mungkin membosankan bagi penonton mainstream, namun jika lu memperhatikan segala aspek dan cerita pada film ini, believe me, itu adalah 150 menit yang worth it buat kalian (apalagi pas endingnya). Pada akhirnya, The Shawshank Redemption merupakan sebuah film yang dikemas dengan sangat baik dan mampu menyentuh hati dengan drama yang disajikannya. Andai film ini satu tahun sebelum atau satu tahun setelah sama Pulp Fiction or Forrest Gump (yang rilis di tahun yang sama), definitely this movie gotta get a best picture. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar